rokok crypto
Polisi Sita Barang Ilegal, Termasuk Sepatu Bekas, Rokok dan Mobil Mewah Hasil Penyelundupan Crypto di Riau Directorate Reskrimsus dari Kepolisian Daerah Riau berhasil mengungkapkan berbagai transaksi ilegal yang melibatkan perdagangan rokok, barang bekas, dan kasus kejahatan siber yang menggunakan crypto sebagai alat pembayaran. Selain rokok konvensional, polisi juga menyita berbagai rokok elektrik yang dianggap lebih berbahaya, karena setiap komponen di dalamnya mengandung zat kimia berbahaya seperti Diethylene Glycol (DGE) dan Tobacco Specific Nitrosamine (TSNA). Belakangan ini, penggunaan vape dan rokok elektrik semakin populer di Indonesia. Namun, Tjandra Yoga Aditama, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, mendesak pemerintah untuk menerapkan aturan yang lebih tegas terkait rokok elektronik demi melindungi kesehatan masyarakat. Sementara itu, terkait dengan industri rokok, Garindra, Anggota Komisi XI DPR, menyatakan bahwa emiten rokok masih memiliki prospek yang baik meski ada kenaikan Cukai Hasil Tembakau (CHT) sebesar 10% yang diusulkan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan oleh adanya masa transisi selama 5 tahun bagi industri rokok konvensional sebelum diterapkan efektif pungutan pajak rokok. Namun, selain rokok, polisi juga berhasil menyita barang-barang bekas dari luar negeri seperti sepatu dan pakaian. Sedangkan barang mewah seperti mobil juga berhasil disita. Kasus-kasus semacam ini menunjukkan pentingnya penegakan hukum terhadap transaksi ilegal yang menggunakan crypto sebagai alat pembayaran.